This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, February 15, 2015

"Konflik KPK-Polri, Operasi Intelijen Hendropriyono"

intelijen – Sinyalemen gawat dilontarkan pengamat kebijakan publik Muslim Arbi, terkait konflik berkepanjangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Arbi menuding mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono telah mendesain konflik KPK-Polri sehingga berkepanjangan.
“Ternyata, konflik itu ibarat pelihara anak singa. Lama-lama makan tuannya. Ada pola yang terlihat, bahwa konflik ini didesain oleh PDIP dan Hendropriyono. Untuk menjalankan skenario itu tentunya dengan operasi intelijen,” ungkap Arbi kepada intelijen (13/02)
Menurut Arbi, ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk tidak menyelesaikan konflik Polri-KPK. “Konflik itu awalnya didesain sederhana, karena dianggap akan cepat selesai dan mendapatkan keuntungan dari konflik tersebut,” kata Arbi.
Arbi mengungkapkan, pada awalnya ‘operasi intelijen’ yang membenturkan KPK dengan Polri ini diarahkan untuk ‘membendung’ upaya KPK yang akan memeriksa Megawati Soekarnoputri dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). “Makanya citra PDIP dipertaruhkan dengan menempatkan  Hasto Kristiyanto sebagai korlapnya, dibantu Hendro,” tuding Arbi.
Di satu sisi, kata Arbi, publik menekan Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus BLBI sesuai dengan janji kampanyenya. “Dan terlihat semakin lemot rezim Jokowi dalam penyelesaian kasus ini, karena bingung harus berbuat apa? Terlihat lemot dan gagap karena terkait kepentingan Megawati dengan kasus-kasusnya. Juga hutang kasus-kasus rezim SBY yang sedang ditangani KPK,” pungkas Muslim.

"Konflik KPK-Polri, Operasi Intelijen Hendropriyono"

Megawati Soekarnoputri, Hendropriyono dan Wiranto (antara)
intelijen – Sinyalemen gawat dilontarkan pengamat kebijakan publik Muslim Arbi, terkait konflik berkepanjangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Arbi menuding mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono telah mendesain konflik KPK-Polri sehingga berkepanjangan.
“Ternyata, konflik itu ibarat pelihara anak singa. Lama-lama makan tuannya. Ada pola yang terlihat, bahwa konflik ini didesain oleh PDIP dan Hendropriyono. Untuk menjalankan skenario itu tentunya dengan operasi intelijen,” ungkap Arbi kepada intelijen (13/02)
Menurut Arbi, ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk tidak menyelesaikan konflik Polri-KPK. “Konflik itu awalnya didesain sederhana, karena dianggap akan cepat selesai dan mendapatkan keuntungan dari konflik tersebut,” kata Arbi.
Arbi mengungkapkan, pada awalnya ‘operasi intelijen’ yang membenturkan KPK dengan Polri ini diarahkan untuk ‘membendung’ upaya KPK yang akan memeriksa Megawati Soekarnoputri dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). “Makanya citra PDIP dipertaruhkan dengan menempatkan  Hasto Kristiyanto sebagai korlapnya, dibantu Hendro,” tuding Arbi.
Di satu sisi, kata Arbi, publik menekan Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus BLBI sesuai dengan janji kampanyenya. “Dan terlihat semakin lemot rezim Jokowi dalam penyelesaian kasus ini, karena bingung harus berbuat apa? Terlihat lemot dan gagap karena terkait kepentingan Megawati dengan kasus-kasusnya. Juga hutang kasus-kasus rezim SBY yang sedang ditangani KPK,” pungkas Muslim.

JOKOWI ADALAH "INKARNASINYA " BUNG KARNO ..ITULAH UCAPAN MEGAMATI SESUNGGUHNYA ITU ADALAH SEBUAH UCAPAN PENGHIANATAN SEJARAH,,DENGAN REALITA YG ADA SEKARANG.INI..PERBADINGANNYA ADALAH...YG SATU "BUNG KARNO"..YG SATU "BUNG LON",,YG SATU MENGGELEGAR..YG SATU "MENGGELEPAR"..YG SATU "RAWE2 RANTAS MALANG2 PUTUNG"..YG SATU ".RAME2 BONGKAR BRANKAS.MALING2 BERUNTUNG."..YG SATU PENDIRI,KAA.=KOFRENSI ASIA AFRIKA..YG SATU PENDIRI KAA.=KACUNG ASING DAN ASENG"..YG SATU PENGEMBAN AMANAT RAKYAT..YG SATU "JADI BEBAN RAKYAT..YG SATU PEMIMPIN REVOLUSI..YG SATU..PERLU DI EVALUASI"'.YG SATU "BEDJO"..YG SATU "BEGO"...YG SATU "PIPIERE VERI COLOSO"..YG SATU "RAISO POPO.".SANGAT BERBEDA JAUH BRO..!!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More