Saturday, March 28, 2015

Presiden Jokowi diingatkan agar tidak merusak tatanan hukum dan demokrasi yang sudah dibangun selama ini hanya untuk menyalurkan hasrat kekuasaan.

“Jangan merusak tatanan hukum dan demokrasi yang sudah coba kita bangun. Hidup ini gak semata-mata hanya untuk mengejar kekuasaan, tapi juga melaksanakan amanah dan kewajiban,” ujar pengamat politik dari UI Muhammad Budyatna kepada wartawan, Kamis (26/3).

Dia mencontohkan semua tatanan kehidupan berkembangsaan saat ini menjadi heboh dan kisruh sejak Jokowi menjadi presiden karena pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukannya, termasuk  melanggar janji-janjinya bekerja untuk rakyat dan tidak untuk kekuasaan.

“Dari sejak awal mulai dari walikota, gubernur, presiden tidak ada hentinya nafsu kekuasaannya.Setelah jadi presiden kehebohan dan kekisruhan masih berlanjut di lembaga-lembaga negara, di DPR, DPD, MPR, Kejaksaan Agung, pembentukan kabinet, Polri, Kemenkumham. Semua mau dikuasai,” tambahnya.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More